22 September 2020

DISCOVERY-INQUIRI LEARNING (DIL)


PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR UNTUK BDR DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN INOVATIF


Sebelumnya kita sudah membahas tentang Model-model Pembelajaran Inovatif dengan memanfaatan Rumah Belajar, kali ini kita akan coba bahas masing-masing dimana bahwa Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang lebih bersifat student centered. Artinya, pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction). Pembelajaran inovatif mendasarkan diri pada paradigma konstruktivistik. Pembelajaran inovatif biasanya berlandaskan paradigma konstruktivistik membantu siswa untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru.

Dalam seting kelas konstruktivistik, para siswa bertanggung jawab terhadap belajarannya, menjadi pemikir yang otonom, mengembangkan konsep terintegrasi, mengembangkan pertanyaan yang menantang, dan menemukan jawabannya secara mandiri (Brook & Brook, 1993; Duit, 1996; Savery & Duffy, 1996). Tujuh nilai utama konstruktivisme, yaitu: kolaborasi, otonomi individu, generativitas, reflektivitas, keaktifan, relevansi diri, dan pluralisme. Nilai-nilai tersebut menyediakan peluang kepada siswa dalam pencapaian pemahaman secara mendalam.

Setting pengajaran konstruktivistik yang mendorong konstruksi pengetahuan secara aktif memiliki beberapa ciri:

  • menyediakan peluang kepada siswa belajar dari tujuan yang ditetapkan dan mengembangkan ide-ide secara lebih luas;
  • mendukung kemandirian siswa belajar dan berdiskusi, membuat hubungan, merumuskan kembali ide-ide, dan menarik kesimpulan sendiri;
  • sharing dengan siswa mengenai pentingnya pesan bahwa dunia adalah tempat yang kompleks di mana terdapat pandangan yang multi dan kebenaran sering merupakan hasil interpretasi;
  • menempatkan pembelajaran berpusat pada siswa dan penilaian yang mampu mencerminkan berpikir divergen siswa.
 
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRI LEARNING (DIL)


merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada proses pemecahan masalah, sehingga peserta didik harus melakukan eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan konsep mentalnya sendiri dengan mengikuti petunjuk pendidik berupa pertanyaan yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran. Model pembelajaran ini dapat digunakan ketika pendidik ingin mengkondisikan peserta didik untuk membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking/HOT), berpikir ilmiah, mandiri dan tidak hanya mengembangkan keterampilan bernalarnya/kognitif dalam menyelesaikan permasalahan.

Model discovery-inquiri learning merupakan gabungan dari model pembelajaran discovery dan model pembelajaran inquiry. Pada discovery masalah yang dihadapkan kepada peserta didik merupakan masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inquiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian. 

Pada proses discovery-inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. Tujuan penerapan model DIL yaitu; mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan, dan mengkondisikan peserta didik untuk membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill/HOTs), berpikir ilmiah secara kreatif dan kritis, dengan sintaks model pembelajaran discovery inquiri


 









Bagaimana menerapkan model DIL pada pembelajaran dari rumah ?


Tahapan Penerapan DIL dalam BDR Enam (6) Tahapan/ Sintak Model DIL diatas, dapat diterapkan dalam BDR secara daring, khususnya di saat ada bencana (misalnya pandemi covid 19, dsb.) yang mengakibatkan sekolah tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara tatap muka di kelas. Gambaran penerapannya sebagai berikut: Persiapan : Peserta didik mendaftar kelas daring (online) (melalui aplikasi LMS misal: Kelas Maya di Rumah Belajar) yang telah disediakan pendidik.


Pelaksanaan



 

Penutup:

Peserta didik menyimak rangkuman dan review pendidik terhadap hasil pembelajaran dari semua kelompok, jika ada pemahaman konsep yang melebar atau kurang tepat, maka pendidik akan meluruskan pemahaman konsep tersebut.

Peserta didik mengikuti evaluasi daring yang diselenggarakan oleh guru (baik melalui kelas maya ataupun aplikasi quis daring interaktif lainnya misalnya fitur Bank Soal pada Rumah Belajar, aplikasi Kahoot, Quiziz dsb)


sumber : Pemanfaatan Rumah Belajar untuk BDR

@Pengajar lagi belajar 7M (Mendidik, Mengajar, Membimbing, Mengarahkan, Melatih, Menilai & Mengevaluasi)
Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK mewujudkan Merdeka Belajar. >> Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

Subscribe Youtube Channel:
https://www.youtube.com/channel/UCruIPEKnJyYgehWmnMuz3Ag
Follow Our Official Twitter: https://twitter.com/tom0813522
Check Our Official Blog: https://tom081352yahoocoid.blogspot.com/
Check Our Official E_Learning: https://smpnsabar.gnomio.com/
Like Our Official Facebook: https://www.facebook.com/tom081352.Digitalgms
Follow Our Official Instagram: https://www.instagram.com/tom0813522


#RumahBelajar
#DutaRumahBelajar
#SahabatRumahBelajar
#PembaTIK
#PembaTIKLevel4 
#PembaTIKKalteng
#GuruPenggerak
#GuruBerbagi
#MerdekaBelajar
#IndonesiaMaju



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketik komentar anda dengan baik dan sopan...

KISI-KISI SOAL PJOK KELAS 9

NO SOAL PILIHAN A PILIHAN B PILIHAN C PILIHAN D 1 Jumlah pemain ...