26 Oktober 2020

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS GAME

 


Metode pembelajaran game dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith Edward. Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama antar kelompok dengan mengembangkan kerja sama antar personal. Dalam pembelajaran Teams games Tournaments (TGT) peserta didik memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun pendidik dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok. Pada era digital seperti sekarang ini, peserta didik merupakan generasi digital native, dimana mereka dengan mudahnya menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Dalam mengameplementasikan kurikulum yang menggunakan pendekatan ilmiah, pendidik perlu menggunakan model pembelajaran yang mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran. Salah satu model yang dapat digunakan oleh pendidik yaitu model pembelajaran berbasis game yang menggunakan pendekatan secara online. Game sendiri adalah merupakan produk permainan berbasis komputer maupun gawai yang berisikan sebuah tantangan maupun sebuah alur cerita yang harus diselesaikan oleh pemain. game sendiri banyak jenis dan kategori diantaranya adalah game strategi, game petualangan, game olahraga, game pendidikan dan banyak lainnya. Untuk game yang dirancang khusus untuk edukasi sendiri masih sedikit yang ditemukan untuk itu panduan ini membantu guru dan orang tua untuk dapat memanfaatkan game yang ada untuk digunakan sebagai bagian dari pembelajaran di rumah. Bagaimana Menggunakan Game dalam Belajar dari Rumah. Game atau game dalam bahasa Indonesia sangat disukai oleh semua orang dari berbagai kalangan dan jenis umur, game sendiri memiliki daya tarik yang kuat untuk para peserta didik, ratusan jam rata-rata sudah dihabiskan oleh peserta didik dalam bermain game. game memiliki beberapa keunggulan yang dapat digunakan dalam pembelajaran dari rumah diantaranya:

  • Peningkatan daya ingat dan retensi. Pada umumnya sebuah video game mendorong pemikiran kreatif dan pemecahan masalah yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan dalam sebuah permainan. Adanya tingkatan, nilai skor serta penggunaan multimedia membantu proses mengingat dan mengulang kembali apa yang telah dilakukan. Pada akhirnya, mereka membantu peserta didik mengingat informasi dengan lebih baik, dengan melihat dan memainkankonsep yang mereka pelajari di kelas menjadi hidup dan menyenangkan.
  • Pengembangan keterampilan pemecahan masalah. Game yang bagus membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang penting. Untuk anak-anak dan remaja, ini adalah keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari sejak dini untuk membekali mereka di era milenial ini. Game juga membuat peserta didik lebih banyak berpikir, memproses informasi, memahami instruksi dan menjawab pertanyaan, menyelesaikan tantangan tidak hanya sekedar membaca dan menghafal. Metode ini merubah pembelajaran Anda menjadi kreatif, menyenangkan dan relevan dengan dengan dunia nyata.
  • Umpan balik instan. Game memiliki kelebihan dalam memberikan respon yang segera. Hal ini membuat peserta didik tatap berinteraksi dan menyelesaikan setiap tantangan yang diberikan. Game meningkatkan keterlibatan siswa dan juga memberi umpan balik instan yang berharga tentang seberapa baik peserta didik menyelesaikan tantangan yang diberikan. Keterlibatan peserta didik dapat dirasakan sepenuhnya dan bersifat personal, tiap peserta didik mengalami dan melewati prosesnya dengan karakteristik masing-masing

 

CARA MEMILIH GAME YANG TEPAT UNTUK RUANG KELAS ANDA

 

Ketika kita mengetikan kata kunci game dalam sebuah mesin pencari maka hasil pencarian yang dilakukan akan memberikan ribuan link yang dapat membuat para pendidik kesulitan dalam menentukan pilihannya. oleh karena itu terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memudahkan kita dalam menemukan game yang sesuai dengan kebutuhan diantaranya adalah:

  • Kemudahan penggunaan. kemudahan penggunaan menjadi kunci keberhasilan penerapan metode ini. Game yang dipilih harus mudah digunakan oleh peserta didik dan tidak memerlukan mempelajari manual maupun mempelajari melalui tutorial YouTube. game yang dipilih harus efektif, sederhana dan to the point namun juga harus cukup menantang sehingga menarik.
  • Keterikatan. Sebelum mulai mencari game yang tepat untuk kelas Anda, sebaiknya dilakukan survei untuk mengetahui jenis-jenis game yang disukai sehingga peserta didik akan semakin terikat untuk mencoba dan memainkannya. Permainan yang dipilih disepakati oleh sebagian besar siswa.
  • Kustomisasi. game yang dipilih sebaiknya memberikan juga kesempatan kepada para peserta didik untuk kreatif untuk mengekspresikan diri dengan cara unik mereka sendiri seperti membuat avatar, membuat tema, bahkan membuat stiker khusus.
  • Tujuan. game yang dipilih harus memiliki tujuan yang bermakna dan nyata bagi peserta didik untuk diselesaikan. Dengan kata lain, Anda tidak ingin memberi siswa game hanya untuk menghibur mereka - permainan yang Anda selesaikan harus mengkombinasikan kesenangan dengan rencana pelajaran yang dirancang dengan baik dan sengaja.

 

BAGAIMANA CARA MENGAMEPLEMENTASIKAN GAME DALAM PEMBELAJARAN

 

 Ketika Anda telah memilih game yang sesuai dan menarik, dan siswa Anda sudah tidak sabar untuk mencobanya. Sekarang, Anda harus benar-benar menerapkan game Anda untuk digunakan di ruang kelas digital. Ikuti langkah-langkah ini untuk memastikan keberhasilannya!.

  • a)    Memilih game sesuai topik. Guru memilih game yang sesuai dengan topik yang akan disampaikan sesuai dengan panduan diatas.
  • b)   Penjelasan konsep. Guru memberikan penjelasan/konsep awal terkait dengan game yang akan dimainkan, tujuan dan tantangan yang harus diselesaikan.
  • c)      Aturan. Peserta didik memahami dan menyepakati aturan yang disampaikan oleh guru serta disediakan ruang untuk berkreasi dan mengekspresikan diri.
  • d)      Bermain game. Peserta didik bermain game menggunakan platform yang sudah ditentukan sebelumnya termasuk batasan waktu dan jadwal bermain.
  • e)      Merangkum pengetahuan. Peserta didik merangkum pengetahuan, pengalaman, dan hal-hal yang didapatkan dari game yang telah dimainkan.
  • f)       Melakukan refleksi. Peserta didik melakukan refleksi dari hasil rangkuman dan menghubungkannya dengan topik materi yang sedang dipelajari.

 


Peran / Aktivitas Guru

  • a)      Guru mencari game edukasi yang sesuai dengan topik yang akan disampaikan
  • b)      Game edukasi dapat dicari melalui browsing di internet, dengan mengetikkan kata kunci game edukasi online
  • c)      Beberapa alamat yang memiliki koleksi berbagai jenis permainan antara lain:
  • d)      Pencarian untuk basis android di PlayStore bisa mencaridengan kata kunci Educa Studio, salah satu pengembang aplikasi yang fokus di bidang pendidikan
  • e)      Setelah itu, diuji dahulu game tersebut dijalankan, kemudian dicatat apa saja yang dapat diambil sebagai bahan materi yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi nantinya. Jika dirasa game yang dicoba sudah sesuai, catat alamat link dari game tersebut untuk dapat dibagikan ke siswa
  • f)       Guru mempersiapkan dokumen berupa teori ataupun pengantar singkat mengenai topik yang akan diajarkan.
  • g)      Kemudian guru membuat soal-soal evaluasi yang sekiranya dapat diambil dari game yang sudah dimainkan oleh siswa
  • h)      Guru membuat grup di sosmed / kelas maya,dan melampirkan Lembar Kerja Siswa yang berisi langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh siswa.

 

Peran / Aktivitas Siswa

 a)      Siswa masuk ke kelas yang diperoleh dari melalui sosmed / kelas maya

b)      Siswa mengunduh Lembar Kerja Siswa yang diberikan oleh guru

c)      Siswa melaksanakan tugas yang diberikan guru di dalam LKS, dimulai mempelajari pengantar / modul yang disertakan, kemudian memainkan game dengan cara masuk melalui link yang telah diberikan

d)      Mengerjakan evaluasi

e)      Mengumpulkan tugas yang telah selesai dikerjakan

 

Peran / Aktivitas Orang Tua

 

a)      Orang tua ikut memantau dan mendampingi siswa dalammemperoleh pembelajaran secara online

b)      Orang tua membantu siswa apabila ada kesulitan terkait tugas yang diberikan

c)      Orang tua dapat memberikan masukan terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

 

Yang perlu diperhatikan

 

Apabila game edukasi yang telah didapat materinya masih kurang sesuai, guru bisa memberikan alternatif lain, misalnya diberikan materi terpisah tetapi masih terkait dengan game yang digunakan dalam kegiatan BDR ini. Apabila game mengandung konten/unsur yang tidak layak, harus sebisa mungkin dihindari, dan dicari game lain yang lebih sesuai

 

ALUR PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF

 



SUMBER : Panduan Model Pembelajaran Inovatif

@Pengajar lagi belajar 7M (Mendidik, Mengajar, Membimbing, Mengarahkan, Melatih, Menilai & Mengevaluasi)

Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK mewujudkan Merdeka Belajar. >> Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

Subscribe Youtube Channel:
https://www.youtube.com/channel/UCruIPEKnJyYgehWmnMuz3Ag
Follow Our Official Twitter: https://twitter.com/tom0813522
Check Our Official Blog: https://tom081352yahoocoid.blogspot.com/
Check Our Official E_Learning: https://smpnsabar.gnomio.com/
Like Our Official Facebook: https://www.facebook.com/tom081352.Digitalgms
Follow Our Official Instagram: https://www.instagram.com/tom0813522

#RumahBelajar
#DutaRumahBelajar
#SahabatRumahBelajar
#PembaTIK
#PembaTIKLevel4 
#PembaTIKKalteng
#GuruPenggerak
#GuruBerbagi
#MerdekaBelajar
#IndonesiaMaju
#Sukamara
#BalaiRiam
#SMPn1balairiam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketik komentar anda dengan baik dan sopan...

KISI-KISI SOAL PJOK KELAS 9

NO SOAL PILIHAN A PILIHAN B PILIHAN C PILIHAN D 1 Jumlah pemain ...